Badan Pengusahaan Kawasan Sabang hadiri rapat Laporan Hasil Kunjungan Halal International Hongkong dalam rangka rencana investasi prngembangan pariwisata di Kawasan Sabang yang dilaksanakan di Opproom DPMPTSP Aceh Lantai III, Rabu (31/1/24).
Tindaklanjut hasil kujungan para investor ke FTZ Sabang dan Pulo Aceh, Aceh Besar. Hal ini menjadi langkah apa yang harus dilakukan terhadap potensi yang diminati oleh calon investor. Beberapa potensi yan membuat investor tertarik karena Kawasan ini merupakan Kawasan FTZ dengan berbagai insentif yang ditawarkan seperti bebas pajak, maka hasil observasi kami investasi yang potensial dikembangankan di Kawasan Sabang yaitu Money Exchange, Travel Agency, Pengembangan Ferry penyeberangan yang jadwalnya masih berbatas, Bandara Maimun saleh; hasil kunjungan investor kesana saat ini tidak operasional, Grab Plane; taksi service Sabang-Banda Aceh, Pengembangan Muitara (Industri perhiasan), Resort di Sabang, Dermaga Pelabuhan Gapang, Resort Gapang. Sedangkan Pulo Nasi yaitu Pengembangan Muitara, Eco Tourism (SAWAH) dan Forest Walk Tourism.
Saifullah selaku Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi BPKS menyampaikan skema kerjasama sudah ada peraturan di BPKS (Sewa, pinjam pakai, KSP, BGS atau BSG dan KSPI), cara pemilihan mitra dapat dilakukan denga tender, seleksi langsung dan penunjukan langsung dengan mengikuti aturan perundangan-undangan yang berlaku.
Beberapa catatan penting dalam tindak lanjut nantinya akan membahas BPKS perlu menyiapkan kerangka Skema Kerjasama sesuai dengan potensi yang minati Halal International Hongkong. BPKS, DPMPTSP Aceh, dan PEMA perlu mempelajari terkait izin Grab Plane dengan FASI. Terkait Resort Gapang, perlu melakukan komunikasi dan negosiasi terkait pengelolaan asset milik PEMKO Sabang. Pemko Aceh Besar perlu identifikasi lahan milik masyarakat di Alue Riyeung dan Nipah.
PT Pembangunan Aceh (PEMA) Merupakan Badan Usaha Milik Daerah Aceh (BUMD/BUMA) yang sahamnya 100% dimiliki Pemerintah Aceh, yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan, perekonomian serta Pendapatan Asli Aceh.