Sabang, 5 November 2025 – Kota Sabang kembali menjadi sorotan calon investor internasional. Kali ini, rombongan calon investor asal Malaysia yang dipimpin oleh Vie Shantie Khan, melakukan kunjungan kerja ke Sabang untuk melihat langsung berbagai potensi pengembangan investasi di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang (KPBPB Sabang).
Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), bersama Anggota Komisi 3 DPRA Hj. Salmawati, Ketua Komisi D DPRA, Nazaruddin, S.I.Kom,. Rombongan disambut hangat oleh jajaran Pemerintah Kota Sabang dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).
Turut hadir dalam penyambutan tersebut Wakil Wali Kota Sabang, Suradji Junus, Sekretaris Daerah Kota Sabang, Andri Nourman, serta Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen. Dari jajaran BPKS, hadir pula Deputi Umum, Abdul Manan, dan Deputi Pengawasan, Ridha Amri.
Dalam pertemuan di kantor BPKS, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyambut positif kehadiran calon investor asal Malaysia tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Aceh akan terus mendorong kerja sama investasi yang dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat Sabang.
“Kita ingin Sabang menjadi pintu gerbang ekonomi Aceh. Dengan hadirnya investor seperti ini, diharapkan Sabang bisa bangkit dan berkembang lebih cepat,” kata Muzakir Manaf atau yang lebih akrab disapaMualem.
Kepala BPKS Iskandar Zulkarnaen memaparkan berbagai peluang investasi yang siap dikembangkan di kawasan Sabang. Ia menjelaskan bahwa Sabang memiliki posisi geografis yang sangat strategis di jalur pelayaran internasional, serta didukung oleh status kawasan bebas yang memberikan banyak insentif bagi dunia usaha.
Beberapa peluang yang ditawarkan antara lain pengembangan Terminal 3 BPKS di Gampong Kuta Timu, serta potensi Ship to Ship (STS) yang telah mendapatkan penetapan titik lokasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
“BPKS sangat terbuka terhadap setiap peluang investasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sabang. Kami berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada investor yang serius untuk berinvestasi dan membangun kawasan ini,” tegas Iskandar Zulkarnaen.
Usai pertemuan, rombongan melakukan peninjauan ke Komplek Terminal 3 milik BPKS. Lokasi ini menjadi salah satu aset strategis yang sedang dikembangkan untuk mendukung kegiatan perdagangan, logistik, dan pelayaran internasional.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan melihat langsung kesiapan infrastruktur pelabuhan serta aksesibilitas wilayah yang dinilai memiliki daya tarik tinggi bagi investor di sektor energi, logistik, dan transportasi maritim.
Perwakilan investor asal Malaysia, Vie Shantie Khan, menyampaikan apresiasinya atas penyambutan yang diberikan oleh Pemerintah Aceh dan BPKS. Ia menyebut bahwa pihaknya telah melakukan kajian mendalam sebelum memutuskan untuk menjadikan Sabang sebagai salah satu lokasi investasi strategis.
“Kami memilih Sabang bukan tanpa alasan. Jauh sebelum berkunjung, kami sudah melakukan survei dan kajian menyeluruh terhadap potensi Sabang,” ujar Shantie.
Dengan latar belakang pengalaman panjang di sektor minyak dan gas, pelayaran, dan logistik energi, Shantie optimis bahwa Sabang memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai pusat kegiatan energi dan pelabuhan internasional.
“Secara geografis, Sabang sangat potensial karena berada di jalur pelayaran tersibuk kedua di dunia. Kami ingin mengembangkan layanan bunker service melalui sistem ship to ship (STS), shipyard (galangan kapal) yang akan berperan penting dalam rantai pasok energi maritim,” tambahnya.
Shantie yang juga dikenal sebagai Chairwoman Vie International Group dan istri dari Dato’ Seri Abdurrahman Dahlan, mantan Menteri Ekonomi Malaysia, menjelaskan bahwa perusahaannya telah memiliki rekam jejak kerja sama dengan Pertamina di Indonesia, khususnya dalam bidang transportasi minyak dan gas.
Kunjungan ini menjadi langkah awal penjajakan antara pihak investor dan BPKS untuk mewujudkan kerja sama konkret di masa mendatang. Pemerintah Aceh dan BPKS menilai, ketertarikan investor asing seperti Vie Shantie Khan menjadi sinyal positif terhadap meningkatnya kepercayaan dunia usaha terhadap potensi Sabang.
Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil kunjungan ini dengan pembahasan teknis lanjutan guna mempersiapkan kerangka kerja sama investasi yang terukur, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi daerah.