Siapkan Putra-Putri Aceh sebagai Tenaga Terampil di Shorebase

SABANG - Investasi besar di sektor migas tengah mengetuk gerbang Aceh. Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), kini bersiap mengeksplorasi Blok Andaman, sebuah kawasan strategis di lepas pantai barat Sabang. Untuk mendukung operasionalnya, perusahaan ini membutuhkan pusat logistik (shorebase) di daratan. Peluang ini harus disambut dengan kesiapan tenaga kerja lokal agar masyarakat Aceh tidak hanya menjadi penonton di tanah sendiri.

Sebagai langkah strategis, pemerintah dan stakeholder terkait harus bergerak cepat menyiapkan putra-putri Aceh agar memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri migas, demikian disampaikan oleh Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen.

"Kami telah berdiskusi dengan Gubernur Aceh mengenai potensi besar ini. Salah satu langkah yang harus segera diambil adalah menyiapkan tenaga kerja lokal yang terampil dan bersertifikasi agar mampu bersaing di industri migas," ujar Iskandar.

Ia juga menambahkan bahwa bekerja di sektor migas tidak bisa instan. Diperlukan pelatihan khusus yang dilakukan oleh lembaga kredibel agar tenaga kerja Aceh benar-benar siap dan memiliki standar kompetensi yang diakui secara global.

"Saya meminta kepada Gubernur agar setiap desa dapat mengirimkan beberapa pemuda untuk dilatih di bidang migas dan shorebase. Ini adalah kesempatan besar, dan kita harus memastikan generasi muda Aceh mendapatkan manfaatnya," lanjutnya.

Kunjungan Delegasi UEA, yang dipimpin oleh Duta Besar Abdulla Salem AlDhaheri bersama Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, ke Kota Sabang menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, sinyal ini harus direspons dengan langkah nyata dan terencana.

Selain menyiapkan tenaga kerja, masyarakat juga harus membangun lingkungan yang kondusif bagi investasi. Iklim usaha yang mendukung industri migas akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Aceh secara keseluruhan.

Meski Mubadala Energy belum memberikan kepastian apakah Sabang akan menjadi pangkalan logistik utama, langkah penjajakan ini tetap menjadi peluang besar bagi masyarakat Aceh. Dengan kesiapan sumber daya manusia yang mumpuni, Sabang bisa menjadi pusat industri yang berdaya saing tinggi di kancah global.

Kini, tantangan terbesar adalah bagaimana memastikan putra-putri Aceh siap mengambil peran dalam industri ini. Kesempatan sudah di depan mata saatnya bersiap dan bergerak maju.